DEPOK-BERSINERGI.com Seni Budaya Indonesia harus tetap hidup dan menjadi kebanggaan bersama. Karena itu, upaya pelestarian seni budaya dikenalkan kepada para siswa SMK Raflesia Depok.
Pada ujian praktik yang dikemas pentas seni (Pensi) dengan tema Ragam Budaya Tari Nusantara sejumlah tarian daerah dipertunjukkan 58 pelajar kelas XII SMK Raflesia Depok di depan juri dan penonton yang memenuhi halaman sekolah SMK Raflesia di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Rabu (16/3/2016).
Ketua Yayasan Raflesia Depok Benny Novico Zani. ST, MM, Mkes menuturkan kegiatan seni budaya sangat penting dikenalkan kepada siswa agar mereka tahu bahwa seni budaya negeri sendiri tidak kalah menariknya dibanding budaya asing sehingga mereka akan lebih mencintai seni budayanya sendiri.
“Sekarang ini banyak remaja yang lebih memilih budaya asing akibatnya budaya negeri semakin lama tergerus, untuk itu disekolah mereka dikenalkan seni budaya dan ditumbuhkan rasa kecintaannya pada seni budaya Indonesia,” ujar Benny.
Harapannya adalah para siswa Raflesia dapat mengeksplor dan terus mengembangkan potensi dirinya dalam bidang seni budaya terutama dalam mengembangkan dan melestarikan seni budaya tradisional yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia.
Kepala Sekolah SMK Raflesia Depok Hari Wibowo menjelaskan kegiatan pentas seni merupakan bagian dari ujian praktik siswa dibidang seni budaya selain ujian teori. Dikatakan, dalam ujian praktik di mana siswa harus membuat sebuah event seni budaya.
“Pentas seni ini semua dikerjakan oleh siswa baik penentuan tema sampai pada pelaksanaannya, jadi guru hanya memberikan pendampingan dan penilaian, “ tuturnya.
Sementara itu, guru seni budaya SMK Raflesia Depok Emma Kurniasih mengatakan kegiatan pentas seni yang merupakan ujian praktik seni budaya digelar setiap tahun dengan menampilkan seni budaya terutama tari-tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Pada kegiatan itu, ucapnya, dinilai baik secara kelompok maupun perorangan.
“Kita nilai ada yang secara kelompok juga perorangan. Penilaian meliputi gerakan (miraga), penjiwaan (mirasa) dan keselarasan antara gerak dan irama (mirama),” terang Emma. (Prap).
Editor: spt